Nyeri perut sebelah kiri
Umunya, rasa nyeri pada perut bagian kiri cukup banyak dialami. Alasannya pada bagian ini terdapat gejala ringan dan juga berat. Nyeri ringan tersebut biasa terasa ketika menjelang menstruasi atau ketika sembelit. Adapun penyakit berat yang sedang berlangsung bisa jadi kista, batu ginjal, ovarium, dan kanker.
Khusus pada perempuan, nyeri bagian ini juga bisa berarti kista ovarium, infeksi tuba fallopi, masalah pada leher rahim, pra menstruasi syndrom (PMS), hingga endrometriosis. Adapun beberapa permasalahan organ dalam secara lebih detail dari letak nyeri nya ialah sebagai berikut:
Sakit pada perut kiri atas, bisa jadi gangguan pencernaan, ulkus duodenum, kalik billier, pankreatitis, cedera, infeksi ginjal, radang lambung / gastritis, radang pankreas, serangan jantung, kanker, pheumonia, divertikulitis, hingga sembelit / buang air besar keras.
Sakit bagian kiri tengah, bisa jadi radang pinggul, divertikular, nyeri / radang pangkal paha.
Sakit bagian kiri bawah, bisa jadi cedera, penyakit usus buntu, Chron, infeksi ginjal / batu empedu, kanker, hingga diverkulitis.
Tips penanganan pertama jika sakit perut sebelah kiri, terjadi
- Tetap memenuhi asupan makanan
Rasa sakit pada perut kemungkinan besar akan membuat penderita menjadi tidak nafsu makan. Namun asupan harus terus diberikan agar tubuh tetap memiliki tenaga. Bagian pencernaan juga tetap bisa memproses makanan masuk, asalkan tidak terlalu banyak. Usahakan mengonsumsi makanan-makanan ringan yang mudah dicerna seperti biskuit gandum, pisang, atau roti.
- Perbanyak berbaring dan istirahat
Berbaring dapat membuat nyeri radang / luka yang terjadi pada area organ dalam menjadi lebih tenang, sehingga minimal tidak membuat sakit nya semakin menjadi-jadi. Usahakan bergerak seminimal mungkin, hanya untuk keperluan mendesak seperti pergi ke kamar mandi. Jika rasa sakit terus terjadi atau semakin parah, maka mengunjungi dokter merupakan solusi paling baik dan aman.
Demikian penjelasan lengkap mengenai sebab-sebab timbulnya nyeri perut sebelah kiri serta bagaimana penanganan pertama yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat dan pembaca sekalian selalu diberikan kesehatan, Amiin.