Beberapa Hal Terkait dengan Haji yang Tak Banyak Orang Pahami

Orang Indonesia pasti sudah tidak terlalu asing dengan pengertian haji. Ini adalah ibadah ke Tanah Suci yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang baligh dan mampu. Hanya saja, ada beberapa hal yang tak banyak umat Islam ketahui mengenai haji.

Misalnya saja dari mana asal ibadah haji ini. Mengapa ada sa’i yaitu melakukan lari kecil dari Shafa ke Marwah. Dan juga banyak hal lain.

Maka dari itu, sebagai seorang muslim, akan lebih baik jika Anda luang waktu untuk mengetahui banyak hal, tidak hanya sekedar apa itu pengertian haji. Dengan membanyak ilmu tentang haji, maka keimanan Anda akan semakin kuat.

Sejarah Awal Adanya Ibadah Haji

Satu pertanyaan yang harus Anda jawab. Apakah ibadah haji itu ada ketika Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk berdakwah menyebarkan Agama Islam? Ternyata tidak. Ibadah haji ini sudah dilakukan oleh orang-orang terdahulu sebelum Nabi Muhammad diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan Islam.

Hanya saja, seiring berjalannya waktu, ibadah haji menjadi bergeser dari intinya. Di zaman Rasulullah belum diangkat sebagai Rasul, banyak orang Quraish yang berhaji mengelilingi ka’bah. Hanya saja, mereka melakukannya dengan cara telanjang bulat. Jelas ini tidak sesuai dengan ajaran haji dari awal.

Haji itu sudah ada di zaman Nabi Ibrahim. Bahkan, beberapa ritual haji awalnya ketika Nabi Ibrahim diutus menjadi Nabi. Misalnya saja rukun haji berupa sa’i. Ini adalah rukun haji di mana jamaah haji harus berlari kecil dari Shafa hingga Marwah. Ini bermula dari Siti Hajar (istri Nabi Ibrahim) yang berlarian sebanyak 7 kali untuk mencari air untuk anaknya, yaitu Nabi Ismail. Namun, dalam sejarah, tiba-tiba Nabi Ismail yang ketika itu masih bayi menepakkan kaki dan muncullah air. Sumber air tersebut kemudian disebut dengan air zaman yang bisa dinikmati hingga sekarang.

Jadi, ketika kaum Quraish juga melakukan tawaf dan melakukan haji, itu adalah warisan dari Nabi Ibrahim. Hanya saja, beberapa ritual sudah tidak sesuai dengan ajaran Allah SWT, misalnya saja mereka tawaf sambil telanjang. Selain itu, bukan Allah yang mereka sembah melainkan patung-patung berhala yang mereka tempatkan di dalam ka’bah.

Ketika Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rasul, beliau yang memperbaiki ritual tersebut. Selain ada kewajiban shalat, puasa, dan zakat, beliau juga mewajibkan umat islam melakukan ibadah haji seperti yang sudah dilakukan di zaman Nabi Ibrahim.

Biaya Haji Kini Lebih Terjangkau

Selain sejarah ibadah haji, ada baiknya juga Anda ketahui sejarah ibadah haji yang ada di Indonesia dari dulu hingga sekarang. Sejak awal kedatangan Islam di tanah air (dulunya belum dinamakan Indonesia), banyak orang yang menjalankan haji. Hanya saja, cuma beberapa orang saja. Hanya mereka yang memiliki uang yang melimpah saja. Karena biaya haji pada waktu amat sangat mahal. Alat transportasi yang digunakan kapal. Dan butuh waktu hingga berbulan-bulan agar bisa sampai ke Tanah Suci. Inilah yang membuat biaya haji pada waktu itu sangat amat mahal.

Selain itu, mereka yang ke Tanah Suci tidak hanya untuk berhaji. Kebanyakan mereka adalah ulama’ yang sekaligus ingin belajar pada syeikh yang ada di Makkah dan Madinah. Jadi, selain berhaji, mereka juga berdiam diri di sana beberapa tahun untuk mengaji atau belajar Islam. Hingga akhirnya mereka pulang ke tanah air dan menjadi ulama besar. Misalnya saja Hadratus Syeikh Hasyim As’ari.

Seiring berjalannya waktu, penganut agama Islam di Indonesia semakin banyak. Semakin banyak pula yang berangkat haji. Namun, biayanya masih tetap mahal. Sekitar 50-an tahun yang lalu, mereka yang ingin naik haji harus menjual belasan bahkan puluhan sapi.

Anda bisa bedakan dengan sekarang. Biaya haji reguler hanya sekitar 35 juta rupiah. Jika dibandingkan dengan harga sapi, maka hanya butuh sekitar 20 juta. Jadi, hanya perlu sekitar 2 sapi saja untuk bisa berhaji.

Jadi, apakah biaya haji sekarang murah atau mahal? Sebenarnya lebih murah. Makanya, banyak yang mampu menjalankan ibadah haji hingga akhirnya antrian pun mencapai 20 tahun. Mereka yang tidak ingin antri memilih paket Haji Furoda 2021 2022. Biayanya memang 3 atau bahkan 4 kali lipat dari biaya haji reguler. Hanya saja, dengan haji furada ini, mereka tidak perlu mengantri.

Yang pasti, biaya haji dahulu kala masih lebih mahal walaupun dibandingkan dengan biaya haji furoda.