Bagaimana Tata Cara Pindah Rumah Menurut Adat Jawa?
Rumah merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk beristirahat. Biasanya, rumah dibangun sesuai dengan desain dan ukuran yang diinginkan oleh si pemilik rumah. Sehingga, selain sebagai tempat beristirahat, rumah juga bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi penghuni rumah.
Jika kamu ingin memiliki sebuah rumah, kamu harus memperhatikan beberapa hal yang dijadikan pertimbangan. Salah satunya adalah lokasi rumah. Biasanya, rumah yang ada di kota besar akan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan rumah yang ada di pinggiran kota. Akan tetapi, rumah di pinggiran kota juga bisa jadi salah satu opsi terbaik jika kamu ingin menikmati suasana yang lebih nyaman.
Saat akan menempati rumah baru baik yang kamu beli maupun kamu sewa, tentu kamu harus melakukan yang namanya pindah rumah. Kegiatan pindah rumah menjadi salah satu hal terpenting yang harus dilakukan agar saat menempati rumah baru semuanya telah siap.
Ada beberapa tata cara pindah rumah yang sering dilakukan. Biasanya, tata cara pindah rumah tersebut dilakukan sesuai dengan adat istiadat masing – masing. Sebagai contoh, proses pindah rumah menurut adat Jawa. Bagaimana prosesnya? Berikut ini beberapa penjelasan terkait proses pindah rumah yang dilakukan dengan menurut adat istiadat Jawa.
Pindah Rumah Secara Adat Istiadat Jawa
Sebelum pindah rumah, sebaiknya kamu perlu menyiapkan semua hal yang dibutuhkan seperti perabotan yang dibutuhkan, jaringan listrik dan air, serta dokumen yang dibutuhkan. Kamu juga perlu menghubungi Kepala Desa dan Ketua RT atau RW setempat sebelum pindah.
Setelah itu, kamu bisa menghitung hari baik yang bisa dipilih untuk proses pindah rumah. Hari baik untuk pindah rumah dapat ditentukan melalui proses penghitungan yang ada di adat Jawa seperti melalui proses penghitungan neptu weton. Selain itu, ada beberapa bulan yang dipercaya sebagai bulan yang baik untuk pindah rumah yaitu Ruwah, Dulakidah, Bakda Mulud, dan Besar.
Setelah proses pindah rumah selesai, menurut adat Jawa akan diadakan tasyakuran untuk memasuki rumah yang baru ditempati atau yang bisa disebut dengan slup slupan rumah. Tasyakuran dilakukan dengan memberikan beberapa kotak makanan kepada tetangga di sekitar rumah.
Selain itu, dalam adat Jawa, tasyakuran biasanya dilengkapi dengan tumpeng yang berisi bubur merah, bubur putih, jajanan pasa, masakan ayam, nasi gurih, dll. Beberapa peralatan atau yang sering disebut dengan uborampe juga disiapkan seperti tikar, lampu teplok dan kwali. Biasanya, kwali diisi dengan beras yang kemudian dilengkapi dengan bawang merah, bawang putih, cabai, gula, dan garam. Air kendi juga dipersiapkan berikut dengan bunga yang ada di kendi.
Setiap bahan yang disiapkan memiliki makna masing – masing. Sebagai contoh, kwali merepresentasikan tentang dapur yang selalu terpenuhi kebutuhannya. Sehingga, penghuni rumah tidak akan mengalami kelaparan dan semua kebutuhan termasuk pakaian dan tempat tinggal terpenuhi.
Sedangkan, lampu teplok menggambarkan harapan bahwa penghuni rumah akan selalu diberikan rejeki serta jalan pikiran yang terang dan terbebas dari masalah. Air yang ada dalam kendi juga menggambarkan ketentraman dalam rumah. Sementara bunga menandakan bahwa penghuni rumah akan menjadi harum di lingkungan masyarakat sekitar.
Beberapa masyarakat di Jawa juga mempunyai tata cara tambahan seperti beras dan air yang dibawa masuk terlebih dahulu ke dalam rumah sebelum perabotan yang lain. Beras yang dibawa masuk melambangkan kelimpahan rezeki. Sementara air yang dibawa masuk ke rumah baru melambangkan kelimpahan rezeki.
Dalam adat istiadat Jawa, orang yang pindah rumah dilarang berpindah rumah saat malam hari. Mengapa? Saat malam hari, pekerjaan memindahkan barang akan tidak efektif karena penerangan tidak maksimal. Sementara itu, memindahkan barang saat malam hari juga berpotensi menimbulkan kegaduhan yang dapat mengganggu warga masyarakat sekitar.
Hal inilah yang menyebabkan himbauan untuk melakukan pindah rumah saat pagi atau siang hari. Selain itu, penghuni rumah juga mempunyai waktu yang cukup untuk membereskan barang – barang yang ada di rumah dan beristirahat setelah pindah rumah.
Saat pindah rumah, kamu juga hendaknya mempunyai suasana hati yang senang dan bahagia. Akan lebih baik jika kenangan menyedihkan di rumah yang lama tidak dibawa di rumah baru. Sehingga, suasana yang ada di rumah baru akan lebih hidup dan menyenangkan. Hal ini bisa menjadi salah satu usaha agar penghuni yang ada di rumah baru terhindar dari masalah.
Proses Pengiriman Barang
Selain mempersiapkan tata cara pindah rumah, kamu juga perlu memikirkan tentang bagaimana pengiriman barang yang ada di rumah lama ke rumah baru. Jika barang yang kamu miliki tidak terlalu banyak, kamu bisa mengirimnya menggunakan mobil pribadi.
Akan tetapi, jika barang yang kamu kirim cukup banyak, kamu mungkin akan merasa lelah jika mengurus barang tersebut sendiri. Dalam kondisi ini, kamu bisa menggunakan jasa freight dispatch services atau layanan jasa pengiriman barang. Penyedia layanan tersebut akan mengirimkan sebuah tim yang terdiri dari anggota profesional untuk membantumu dalam memindahkan barang. Selain itu, mereka juga akan menggunakan mobil perusahaan untuk transportasi barang.