Yuk Simak Penyebab dan Gejala Sindrom Edward Pada Bayi

Sindrom Edward merupakan kasus yang jarang terjadi dan kemungkinannya hanya dialami oleh satu dari tiap lima ribu kelahiran. Bahkan kebanyakan bayi yang mengalami kelainan tersebut sudah mati sejak di dalam kandungan. Sindrom Edward merupakan kelainan kongenital dan penyebabnya biasanya adalah faktor genetik. Jika ingin tahu informasi lebih lanjut, yuk simak penyebab dan gejala sindrom Edward pada bayi seperti berikut.

Penyebab dari Sindrom Edward yang Terjadi Pada Bayi

Sebelum membahas lebih detail mengenai sindrom Edward, penting untuk mengetahui apa itu kromosom. Kromosom merupakan bagian dari sel yang berfungsi untuk menopang gen. Gen inilah yang akan mengatur semua proses di dalam tubuh, termasuk dalam proses pembentukan tubuh pada janin. Ketika sel sperma dan sel telur bergabung, kromosom ini pun juga bergabung. Janin akan mendapatkan 23 salinan kromosom dari ibu dan ayah.

Namun, terkadang sel telur dan sel sperma orang tua memiliki kromosom dengan jumlah yang lebih. Kesalahan pada jumlah inilah yang dikenal dengan istilah trisomi yaitu salah satu kromosom bayi mempunyai tiga salinan kromosom. Padahal jumlah kromosom seharusnya adalah dua salinan. Pada sindrom ini, kromosom yang ada pada nomor delapan belas tiga buah. Hal tersebut yang kemudian memicu pertumbuhan organ bayi yang tidak semestinya.

Jenis dan Gejala Sindrom Edward

Jenis sindrom Edward pada bayi atau yang disebut trisomi 18 terbagi menjadi tiga jenis yaitu mosaik, parsial dan total. Pada jenis mosaik merupakan sindrom Edward yang paling ringan. Pasalnya, salinan kromosom hanya ada di beberapa sel tubuh dan sebagian besar bayi pada jenis ini bisa bertahan hidup hingga satu tahun. Jenis mosaik ini terjadi pada satu dari dua puluh bayi dengan sindrom Edward.

Sedangkan trisomi 18 parsial terjadi ketika salinan ekstra kromosom 18 hanya terbentuk sebagian. Pada jenis parsial, kromosom 18 ekstra ini kemudian akan melekat ke kromosom lain di sel sperma atau sel telur. Jenis ini sangat jarang terjadi karena hanya satu dari seratus kasus sindrom Edward. Yang terakhir adalah trisomi 18 total yaitu jenis sindrom yang paling sering terjadi. Di mana salinan ekstra kromosom yang lengkap ada pada setiap sel tubuh di janin.

Sindrom Edward pada bayi yang lahir biasanya bertubuh kecil dan terlihat agak lemah, seperti memiliki kelainan fisik atau gangguan kesehatan. Hal tersebut bisa dilihat dari kelainan pada bentuk kaki dan dada, bibir sumbing, bentuk kepala serta rahang yang kecil, posisi telinga rendah dan pertumbuhan yang lambat. Tidak hanya itu saja, bayi juga mengalami kelainan jantung.

Sindrom Edward ini adalah kelainan genetik. Ada beberapa hal yang menyebabkan bayi bisa seperti ini. Salah satunya disebabkan oleh adanya kelebihan pada salinan kromosom delapan belas. Kondisi ini bisa terjadi dan bisa membuat perkembangan organ pada janin tidak normal. Jika bayi lahir dengan sindrom ini, maka akan mengalami kelainan fisik dan gangguan kesehatan.